Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan obat-obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.
Mengetahui seseorang yang kamu cintai atau orang terdekatmu memiliki masalah dengan narkoba tentu menimbulkan perasaan kaget, sedih, takut atau marah. Apalagi bila anak atau remaja kamu yang menggunakannya.
This reserve may be the unspoken and unknown daily life Tale of Sabu, the boy who grew to become the first Hollywood actor in India.
Bagai dua sisi mata uang, narkoba bisa menjadi zat yang memberikan manfaat, tetapi juga dapat merusak kesehatan. Manfaat dari zat ini adalah dapat digunakan sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan ketenangan.
As supervisor of the memorial you'll be able to include or update the memorial utilizing the Edit button below. Learn more about controlling a memorial .
Namun, jika disalahgunakan, heroin dapat membuat penggunanya menjadi sangat ketagihan hingga sulit berhenti dan menyebabkan efek samping yang berbahaya.
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan.
Selama Perang Dunia II, metamfetamin yang memiliki kemiripan dengan amfetamin digunakan oleh para tentara agar tetap waspada dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Bahaya narkoba hingga menjadi kecanduan tersebut memang bisa disembuhkan, namun akan lebih baik jika berhenti menggunakannya sesegera mungkin atau tidak memakai sama sekali.
“Ada beberapa ciri pengguna narkoba yang bisa terlihat dari kondisi fisiknya. Beberapa cirinya, antara lain mata yang kerap merah dan alami perubahan berat badan here yang drastis.”
Kerusakan hati biasanya akan lebih buruk lagi apabila penggunaan obat bersamaan dengan penyalahgunaan alkohol juga. Kerusakan ini dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal hati.
Ketika penderita telah mencapai fase kecanduan dan mencoba untuk menghentikan kebiasaan tersebut, dia akan mengalami gejala putus obat atau sakau. Gejala putus obat tersebut bisa berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan kecanduan dan jenis NAPZA yang digunakan.
Penyalahgunaan NAPZA terjadi akibat faktor inside dan eksternal. Faktor inside adalah rasa ingin tahu yang kemudian mencoba dan menjadi kebiasaan. Sedangkan faktor eksternal bersumber dari lingkungan yang tidak sehat atau berteman dengan pecandu NAPZA.
Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.